welcome to My Blog

Thks a lot..atas kunjungan anda, semoga situs ini dapat bermanfaat bagi anda dengan memberikan berbagai informasi yang kiranya dapat membantu.

Disusun oleh Kelompok 1 :

Wahyu Khazali (08330001)Citra Marina (08330002),Ali Sasole (08330003),Wasilah Lilians (08330004),Mei Yuniar (08330005),Rizqi Amalia (08330007),Firman Suhardiyanto (08330008),Amy Hapsari (08330009)


Minggu, 13 Desember 2009

VITALITAS, PERIODITAS, DAN STRATIFIKASI

BAB I
PENDAHULUAN


1.1Latar Belakang
Frekuensi kerapatan dan kerimbunan merupakan data hasil analisa kuantitatif yang merupakan data yang penting dalam menentukan peranan atau spesies atau jenis dalam vegetasinya. Selain data dalam analisa data hasil analisa kuantitatif di perlukan juga data lain yaitu hasil analisa kuantitatif yang memberikan sifat khusus dari spesies atau jenis terhadap vegetasi. Dari hasil analisis kuantitatif ini terutama akan memberikan gambaran dari setiap jenis yang ada pada waktu-waktu yang akan datang.
Untuk mengetahui derajat kesuburan dari suatu jenis tanaman dalam perkembangannya, dan sebagai reaksi tumbuhan tersebut terhadap lingkungan di sekitarnya maka dilakukan praktikum mengenai vitalitas. Sedangkan pada perioditas ini menyatakan bagaimanakah kehidupan suatu tumbuhan untuk melangsungkan kehidupannya, hal ini diamati dengan ada tidaknya daun, bunga, buah, dan biji. Lapisan-lapisansecara vertikal yang dibentuk oleh keadaan bentuk atau (life from) anggota-anggota komonitas tersebut , yang di pakai sebagai dasar biasanya ketinggian dari pohon tersebut dan cara ini digunkan untuk mengukur stratifikasi.

1.2Tujuan
Untuk mengetahui tingkat kesuburan dari suatu jenis dalam perkembangannya
Untuk mengetahui jenis tumbuhan yang mendominasi atau menutupi dalam vegetasi tersebut

BAB II
DASAR TEORI

2.1Tinjauan tentang Vitalitas
Vitalitas adalah cara yang diperlukan untuk mengetahui tingkat kesuburan dari suatu jenis dalam perkembangannya sebagai reaksi terhadap lingkungannya. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat lengkap atau tidaknya siklus hidup dan spesies tadi didalam vegetasi. Salah satu cara dalam menggambarkan vitalitas adalah dengan memperhatikan empat keadaan yang berhubungan dengan siklus hidupnya adalah sebagai berikut :
A.Adanya kecambah (seeding)
B.Adanya tumbuhan muda
C.Adanya tumbuhan dewas
D.Adanya tumbuhan tua (Rahardjanto, 2004).

2.2Tinjauan tentang Perioditas
Perioditas merupakan keadaan yang rhymis di dalam satu kehidupan tumbuhan. Keadaan tersebut dinyatakan dengan adanya: daun, buah, bunga, dan biji. Untuk mempermudah pencatatan di lapangan dipakai singkatan sebagai berikut :
Dn : Daun
Bg : Bunga
Bu : Buah
Bi : Biji (Rahardjanto, 2004).
Hubungan proses berbunga dan berbuah adalah berapa kali paling banyak suatu spesies berbuah di suatu daerah geografi tertentu dalam satu tahun pada spesies tertentu dengan masa berbunga lebih dari satu kali dalam setahun, maka tidak setiap kali perbungaan dapat menghasilkan buah.
Dengan demikian meskipun sering berbunga dan sering berbuah untuk suatu spesies, dalam hal ini keseringan berbuah itu lebih rendah dari pada keseringan berbunganya.
Mengenai daun (perangsangan dan pertumbuhan), bahwa kehilangan daun atau pertumbuhan daun yang baru adalah gejala yang biasa terjadi pada tumbuhan berbunga. Dimana setiap spesies akan kehilangan sebagian besar daunnya karena kaitannya dengan perbungaan dan waktu berlangsungnya perbungaan (Lovelles, 1989).

2.3Tinjauan tentang Stratifikasi
Stratifikasi adalah lapisan-lapisan secara vertikal yang dibentuk oleh (life farm) abggota-anggota suatu komunitas yang biasanya dipaki pada ketinggian dari pohon (Rahardjanto, 2004).
Hal ini berhubungan dengan bentuk % kehidupan yang berarti mempunyai bentuk yang khasdari tumbuhan pada keadaan vegetatif spesies apapun dapat ditentukan kelasnya, bentuk kehidupannya atas dasar ukurannya, bentuknya, cara bercabangnya, car bertahan hidupnya, dan rata-rata luas daun atau helai daunnya. Kedudukan kuncup sangat penting dalam penentuan ini dengan demikian pohon yang memiliki kelembaban yang tinggi atau mungkin tertimbun didalam tanah sehingga tidak mengalami musim pada tahun yang bersangkutan.
Menurut Raunkeir (1994), pertumbuhan bentuk kehidupan didasarkan oleh kedudukan kuncup yang rehat dan tinggi dalam berhubungan dengan permukaan tanah sebagai petunjuk mengenai cara tumbuhan itu dapat melaui musim yang merugikan hidupnya.pohon sebagai bentuk kehidupan yang primitif karena kuncup rehatnya terdapat jauh diatas tanah yaitu keadaan yang dianggap sesuai untuk cuaca pada saat tumbuhan bunga muncul.
Selain di bahas pada masalah bentuk kehidupan yaitu dekat atau tidaknya kuncup dengan daun dari permukaan tanah (ketinggian dari tanah) yang menjadi parameter juga adalah frekuensi (kekerapan), dan kepadatan (tutupan). Kekerapan menyangkut tingkat keragaman terdapatnya individu dalam suatu daerah, kekerapan dengan mencatat ada atau tidaknya suatu spesies dalam daerah yang secara ideal tersebar secara acak diseluruh daerah yang dikaji (Lovelles, 1989).
Dalam suatu komunitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang ditanam bijinya meliputi perkecambahan, pertumbuhan bibit muda dan menua, pembungaan dan kadar senyawa N terutama dalam daun, menurut akibat pembentukan bunga, suhu rendah dan intensitas pembentukan buah (Rahardjanto, 2001).

BAB III
PROSEDUR KERJA


3.1 Alat dan Bahan
Aalat tulis
Penggaris
Meteran
Plastik ukuran 1 kg @ 15 lembar
Tali rafia
Pasak ukuran 1 m @ 16 buah

3.2 Cara Kerja
a.Vitalitas
Mencari 5 jenis tumbuhan yang berbeda, kemudian mengamati disekitar pohon tersebut ada tidaknya : kecambah, tumbuhan muda, tumbuhan dewasa, tumbuhan tua.
Mencatat data hasil pengamatan ke dalam tabel
b.Perioditas
Mencari 5 jenis tumbuhan yang berbeda, kemudian mengamati disekitar pohon tersebut ada tidaknya : daun, bunga, buah, dan biji.
Mencatat data hasil pengamatan ke dalam tabel
c.Stratifikasi
Mencari 5 jenis tumbuhan yang berbeda, kemudian menentukan stratifikasinya berdasarkan Dbh dari ketinggian pohon tersebut

BAB IV
DATA PENGAMATAN


4.1Data Pengamatan
4.4.1 Vitalitas
No. Jenis Tumbuhan Keterangan
1. A Tumbuhan dewasa dan tua
2. Cemara (Casuari junghulni) Tumbuhan muda
3. Pinus (Pinus mercusii) Tumbuhan muda dan dewasa
4. B Tumbuhan muda
5. C Tumbuhan muda

4.4.2 Perioditas
NO. Nama Pohon Daun Bunga Buah Biji
1. A √ - - -
2. Cemara (Casuari junghulni) √ - - -
3.Pinus (Pinus mercusii) √ - - √
4. B √ - - -
5. C √ - - -

4.4.3 Stratifikasi

NO.Nama Pohon Semai Pancang Tiang Pohon Keliling(cm) Dbh(cm) Tinggi(cm)
1. A - √ - - 120 9,5 1700
2. Cemara - √ - - 7 0,5 160
3. Pinus - √ - - 9 0,7 250
4. B - √ - - 8 0,6 200
5. C - √ - - 6 0,4 270

BAB V
PEMBAHASAN


5.1 Vitalitas
Pada praktikum kali ini kita melakukan praktikum tentang vitalitas, perioditas, dan stratifikasi yang dilaksanakan di Coban Rondo. Vitalitas sendiri berfungsi untuk mengetahui tingkat kesuburan dari suatu jenis dalam perkembangannya sebagai reaksi terhadap lingkungannya. Salah satu cara untuk menggambarkan vitalitas yaitu dengan memperhatikan daur hidupnya, antar lain :
1.Kecambah
2.Tumbuhan muda
3.Tumbuhan dewasa
4.Tumbuhan tua (Rahardjanto, 2001).
Pada praktikum yang telah dilakukan harus ada 5 jenis tumbuhan yang berbeda dan semuanya mempunyai kelengkapan tumbuhan sebagai daya hidup suatu spesies dalam komunitas dan khususnya yang menunjukkan bahwa berhasil atau tidaknya suatu spesies ssecara teratur menyesuaikan dengan daur hidupnya dalam menentukan ketahanan hidup suatu spesies.

5.2 Perioditas
Menurut Raunkeir (1994), dalam suatu komunitaspertumbuhan dan perkembangan tanaman yang ditanam bijinya meliputi perkecambahan pertumbuhan bibit muda dan menua, sedangkan perbungaan dan pembentukan sangat menekan tingkatan pertumbuhan dan kadar senyawa N terutama dalam daun menurun akibat pembentukan bunga, suhu rendah, dan intensitas pembentukan buah.
Perioditas menyatakan keadaan rhymis suatu kehidupan tumbuhan. Keadaan ini dinyatakan dengan adanya daun, bunga, buah, dan biji. Pada pengamatan tersebut jenis tumbuhan yang ditemukan sudah mempunyai kelengkapan. Hal ini dipengaruhi oleh suhu, pH, kadar air, senyawa organik, dan kesuburan tanah.

5.3 Stratifikasi
Menurut Rahardjanto (2004), untuk mengetahui semai, pancang, tiang, dan pohon dapat dilihat berdasarkan tinggi pohon dan dbh. Pada pengamatan stratifikasi jenis tumbuhan yang diamati ada 5 jenis tumbuhan yang berbeda antara lain : tumbuhan A, cemara, pinus, tumbuhan B, dan tumbuhan C, semuanya termasuk dalam kategori pancang. Hal ini didasarkan oleh ketentuan sebagai berikut :
A.Semai  Tinggi pohon < 1,5 m
B.Pancang  Tinggi pohon > 1,5 m dengan dbh < 10 cm
C.Tiang  Tinggi pohon > 1,5 m dengan dbh 10-30 cm
D.Pohon  Tinggi pohon > 1,5 dengan dbh > 35 cm

BAB VI
KESIMPULAN



Vitalitas diperoleh dari ke-5 jenis tumbuhan berbeda yang ditemukan termasuk dalam tumbuhan yang subr atau tingkat kesuburannya tinggi.
Perioditas diperoleh dari ke-5 jenis tumbuhan berbeda yang sedang mengalami rhymis dalam hidupnya.
Dari pengamatan stratifikasi diperoleh data bahwa 5 jenis tumbuhan yang terdapat di daerah coban rondo termasuk golongan rata-rata dengan dbh < 10 cm dan semuanya tumbuhan termasuk dalam kategori Pancang.

DAFTAR PUSTAKA
Lovelles, A.R. 1989. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropis. Gramedia. Jakarta.
Rahardjanto, A. 2001. Buku Ajar Ekologi Tumbuhan. Universitas Muhammadiyah Malang Press. Malang.
Rahardjanto, A. 2004. Ekologi Buku Petunjuk Praktikum Tumbuhan. Universitas Muhammadiyah Malang Press. Malang.
Raunkeir. 1994. Pengantar Ekologi. Bumi Aksara. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TiNggal`n SaRan DukzzZZ...!!!! tKszz Yow