I.PENDAHULUAN
I.1Latar Belakang
Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu vegetasi sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi sangat berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang-bidang pengetahuan lainnya, tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada.
Beberapa metodologi yang umum dan sangat efektif serta efisien jika digunakan untuk penelitian, yaitu metode kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan metode kwarter. Akan tetapi dalam praktikum kali ini menggunakan metode Interperensi titik. Dalam metode ini bentuk percontohan atau sampel berupa titik. Karena tidak menggambarkan suatu luas area tertentu, maka bias juga disebut metoda analisis vegetasi tanpa plot atau plotless method.
I.2Tujuan
Untuk menganalisis vegetasi dengan menggunakan metode intersepsi titik/metode tanpa plot
Untuk menganalisis vegetasi yang mendominasi diarea pratikum lapang
Untuk dapat memberikan sebuah nama tertentu pada vegetasi berdasarkan nilai pentingnya.
II.DASAR TEORI
Kompetisi atau persaingan untuk nutrisi terjadi antara tanaman dengan tanaman dengan gulam. Persaingan untuk nutrisi antara tanaman dan gulma tergantung kadar nutrisi atau zat hara dalam tanah yang tersedia bagi keduanya selain juga tergantung pada kemampuan tanaman dan gulma menyerap ion-ion nutrisi tersebut. Kecepatan menyerap ion-ion tersebut tergantung sifat ilmiah masing-masing tumbuhan, letak akar pada letak jauhnya terhadap sumber nutrisi. Sifat semacam itulah yang membuat gulma sebagai pesaing kuat atau lemah. Namun ada lagi persaingan antara tanaman dan gulma yaitu persaingan dalam menyerap CO2 persaingan karena za kimia dan persaingan untuk air (Soedjiran, 1995).
Persaingan untuk memperoleh cayaha merupakan bentuk persaingan dalam komunitas tumbuhan. Hal ini terjadi apabila satu daun menutupi cahaya yang akan mengenai daun lainnya. Persaingan untuk cahaya adalah pasti akan terjadi antara tanaman atau tanaman dengan gulma. Persaingan antara daun khususnya terjadi pada tanam yang padat dimana masing-masing daun membentuk canopi yang berkesenambungan dan masing-masing daun itu saling tutup-menutupi. Maka tanaman tinggi mempunyai keuntungan yang lebih akibat tanaman yang mendapat cahaya terlebih akan memiliki laju pertumbuhan anakan yang cukup besar pula. Begitu pula sebaliknya, apabila itensitas cahaya kurang maka persaingan untuk fotosintesis anakan akan terhambat. Oleh karena itu tingkat kerapatan atau kepadatan suatu komunitas tidak sama karena adanya persaingan cahaya (Santoso, 1994).
III.METODE KERJA
III.1Alat dan Bahan
Tali rafia
Pasak ukuran 1 meter @2buah
Meteran
Penggaris
III.2Cara Kerja
Menentukan lokasi untuk pengamatan
Menancapkan 2 pasak dengan jarak 1 m, dari pasak yang ke-1 pasak yang ke-2.
Membentangkan tali rafia sepanjang 1 m antara pasak yang ke-1 dengan pasak yang ke-2
Menancapkan lidi, tiap titiknya yang terkena atau tersentuh lidi
Melakukan perhitungan Kerapatan (Kr), Dominasi (Dr), Frekuensi (Fr) dengan rumus sebagai berikut:
Dabs A =
Fabs A =
Krelatif A =
Drelatif A =
Frelatif =
NP A = Drelatif + Frelatif
IV.DATA PENGAMATAN
IV.1Tabel Pengamatan seri ke-(1-5)
No
Titik ke-….
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
B
A
-
A
A
A
A
B
A
-
8
2
A
A
A
-
A
A
B
A
A
A
9
3
B
B
A
A
A
-
-
-
A
A
7
4
-
-
A
-
-
B
-
B
A
-
4
5
A
-
-
A
A
A
B
-
A
-
6
Keterangan :
A = Rumput panjang
B = Rumput berdaun memanjang
IV.2Data nilai terpenting (NP) dari nilai tersebar hingga terkecil
No
Jenis Tumbuhan
Nilai Penting
1
A.Rumput panjang
2
B.Rumput berdaun memanjang
V.PERHITUNGAN
Jumlah total Dabs semua jenis = 0,52 + 0,16 =0,68
Jumlah total Fabs semua jenis = 1+1 =2
VI. PEMBAHASAN
Analisis dengan menggunakanmetode interserepsi titik merupakan bagian dari metode tanpa plot yang digunakan untuk menganalisis suatu vegetasi yang didalamnya didominasi oleh suatu vegetasi rumput (Raharjanto, 2001).
Data yang akan diperoleh dari analisis metode intersepsi titik ini adalah berupa dominasi dan frekuensi. Dominasi terbagi menjadi dominasi absolute dan dominasi relative. Dominasi absolut akan diperoleh melalui pembagian antara jumlah titik yang tersentuh oleh jenis tertentu dibagi dengan jumlah titik total. Sedangkan dominasi relative akan diperoleh dari pembagian antara dominasi absolut jenis tertentu dengan jumlah total dari dominasi absolute semua jenis dikalikan seratus persen. Frekuensi akan diperoleh melalui pembagian antara jumlah titik pusat yang disebarkan, sedangkan frekuensi relative diperoleh dari pembagian antara frekuensi absolute jenis tertentu dibagi jumlah total F absolute semua jenis dikalikan seratus persen.
VI.KESIMPULAN
Tumbuhan jenis A lebih dominan pada vegetasi yang dianalisis dengan menggunakann metode intersepsi titik karena memiliki nilai tertinggi
Tumbuhan jenis B merupakan tumbuhan yang sangat jarang pada vegetasi yang dianalisis dengan menggunakan metode intersepsi titikkarena memiliki nilai yang rendah
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjanto, Abdulkhadir. 2001. Ekologi Tumbuhan. UMM Press. Malang
Santoso. 1994. Ekologi Umum. PT Rajawali. Jakarta
Soedjiran, R.1988. Pengantar Ekologi. Remadja Karya. Bandung
Minggu, 13 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TiNggal`n SaRan DukzzZZ...!!!! tKszz Yow